Archive for November 2017



1.Bandwidth LocalHost
Localhost merupakan istilah yang digunakan untuk host itu sendiri. Nama localhost digunakan untuk konfigurasi aplikasi sebelum benar - benar mendapatkan hostname dari hostmasternya. Bisa disebut juga sebagai perangkat yang digunakan untuk membangun webserver di komputer kita.
Banyak jenis yang bisa digunakan untuk membangun localhost, diantaranya adalah XAMPP, WAMP, Appserv dan lain sebagainya. dengan adanya aplikasi2 dalam membuat localhost akan memudahkan kita dalam memenej berbagai hal, mulai dari instalasi blog offline dan lain sebagainya.

Localhost merupakan isltilah dalam komputer jaringan yang berarti “komputer ini”. localhost adalah nama standar yang diberikan sebagai alamat loopbcak network interface. localhost selalu menerjemahkan loopback ip address 127.0.0.1 dalam IPv4, atau ::1 dalam IPv6. Localhost digunakan untuk mengantarkan web browser pada HTTP server yang terinstall di komputer lokal. Alamat http://localhost akan menampilkan website lokal pada komputer yang bersangkutan.
Sumber berita dari PC MILD

Jadi, kita membuat komputer kita sebagai localserver, kemudian menghostingkan web kita didalamnya (localhost) untuk dijadikan tempat membangun website sementara dan kemudian dihostingkan secara online ke internet. Dengan menjadikan komputer kita sebagai localserver, kita dapat bekerja secara offline tanpa harus takut menghadapi masalah biaya, waktu, dan kenyamanan.

Akses pengunjung ke situsweb dari pengguna di kota-kota Indonesia umumnya lebih cepat dibandingkan bila server berada di data-center USA (<80ms vs. ±250 ms). akses dari luar indonesia ke server lokal termasuk lambat, dan bervariasi tergantung mutu bandwidth internasional yang disediakan oleh data-center. (sekitar 250ms s>Server di Data-Center Singapura Akses pengunjung ke situsweb dari pengguna di kota-kota Indonesia lebih cepat dibandingkan bila server berada di data-center USA (rata-rata di bawah 100ms). Kecepatan akses juga tergantung mutu bandwidth internasional yang dijual ke pelanggan akses Internet, yang berbeda-beda dari masing-masing ISP di Indonesia. Akses dari berbagai kota besar di Indonesia cukup cepat (<80 ms). akses dari kawasan asia-tenggara sangat cepat (<80 asia-timur (<100 amerika-utara cukup (±150 eropah-barat (±200 mendukung bagi website yang memiliki > =50% pengunjung indonesia. memadai untuk akan didaftarkan di berbagai search-engine terkenal.

Kekurangan dan keuntungan Bandwidth Local
(+) sangat cepat diakses dari dalam negeri (Indonesia) sebab routingnya pendek dari client ke server
(+) tidak terpengaruh oleh kondisi konektivitas internasional dari ISP Indonesia yang digunakan pelanggan

(-) bandwidth internasionalnya relatif lebih kecil sehingga pengiriman e-mail dengan attachment atau lampiran besar ke arah mail server di luar seperti Yahoo, Hotmail, Gmail, danyang lain nya terkadang terdelay beberapa saat
(-) relatif lebih lambat jika diakses dari luar negeri

2.Bandwidth Internasional
Akses pengunjung ke situsweb dari pengguna di kota-kota Indonesia umumnya lebih lambat dibandingkan bila server berada di data-center lokal IIX (sekitar ±250 ms vs. <100ms). Kecepatan akses juga tergantung mutu bandwidth internasional yang dijual ke pelanggan akses Internet, yang berbeda-beda dari masing-masing ISP di Indonesia. Akses dari kawasan Amerika-Utara sangat cepat (±60 ms). Akses dari kawasan Eropah-Barat cukup cepat (±100 ms). Akses dari kawasan Asia-Timur cukup cepat (±150 ms). Akses dari kawasan Asia-Tenggara cukup cepat (±200 ms). Akses dari kawasan lainnya bervariasi, dan rata-rata berkecepatan ±250 ms. Kurang cocok untuk website yang memiliki hanya atau mayoritas pengunjung lokal Indonesia. Cocok bagi website yang juga memiliki cukup banyak pengunjung dari luar Indonesia. Cocok untuk website yang juga menginginkan ranking memadai di berbagai Search-Engine terkenal (bertujuan SEO).

Kekurangan dan Kelebihan Bandwidth Internasional
(+) dapat diakses dengan cepat dari mana saja di di luar negeri, karena US adalah jantung dari internet dunia
(+) pengiriman dan penerimaan e-mail sangat lancar sebab routing ke mail server – mail server besar seperti Yahoo, Hotmail, Gmail, dan lainnya yang relatif pendek.
(+) mudah diakses oleh situs crawler seperti Google, Yahoo, Bing, dan yang lain nya.
(-) kecepatan akses dari dalam negeri (Indonesia), lebih lambat dibandingkan dengan server Indonesia (IIX)

Cara Memisahkan Bandwidth Local Dan Internasional
Artikel
Simple Queue, Memisah Bandwidth Lokal dan Internasional
Kategori: Fitur & Penggunaan
Selama mengelola Mikrotik Indonesia, banyak sekali muncul pertanyaan bagaimana cara melakukan pemisahan queue untuk trafik internet internasional dan trafik ke internet Indonesia (OpenIXP dan IIX). Di internet sebetulnya sudah ada beberapa website yang menampilkan cara pemisahan ini, tapi kami akan coba menampilkan kembali sesederhana mungkin supaya mudah diikuti.
Pada artikel ini, kami mengasumsikan bahwa:
1.      Router Mikrotik melakukan Masquerading / src-nat untuk client. Client menggunakan IP privat.
2.      Gateway yang digunakan hanya satu, baik untuk trafik internasional maupun IIX.
3.      Anda bisa menggunakan web-proxy internal ataupun tanpa web-proxy. Jika Anda menggunakan web-proxy, maka ada beberapa tambahan rule yang perlu dilakukan. Perhatikan bagian NAT dan MANGLE pada contoh di bawah ini.
Jika ada parameter di atas yang berbeda dengan kondisi Anda di lapangan, maka konfigurasi yang ada di artikel ini harus Anda modifikasi sesuai dengan konfigurasi network Anda.
Pengaturan Dasar

Berikut ini adalah diagram network dan asumsi IP Address yang akan digunakan dalam contoh ini. 


Untuk mempermudah pemberian contoh, kami mengupdate nama masing-masing interface sesuai dengan tugasnya masing-masing.
 
[admin@MikroTik] > /interface pr
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
#    NAME            TYPE   RX-RATE  TX-RATE  MTU
0  R ether-public     ether  0        0       1500
1  R ether-local      ether  0        0       1500
Untuk klien, akan menggunakan blok IP 192.168.0.0/24, dan IP Address 192.168.0.1 difungsikan sebagai gateway dan dipasang pada router, interface ether-local. Klien dapat menggunakan IP Address 192.168.0-2 hingga 192.168.0.254 dengan subnet mask 255.255.255.0.
 
[admin@MikroTik] > /ip ad pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS         NETWORK     BROADCAST     INTERFACE
0 202.0.0.1/24    202.0.0.0   202.0.0.255   ether-public  
1 192.168.0.1/24  192.168.0.0 192.168.0.255 ether-local
Jangan lupa melakukan konfigurasi DNS server pada router, dan mengaktifkan fitur "allow remote request".
Karena klien menggunakan IP private, maka kita harus melakukan fungsi src-nat seperti contoh berikut.
 
[admin@MikroTik] > /ip fi nat pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
 0   chain=srcnat out-interface=ether-public
     action=masquerade
Jika Anda menggunakan web-proxy transparan, Anda perlu menambahkan rule nat redirect, seperti terlihat pada contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).
 
[admin@MikroTik] > /ip fi nat pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0  chain=srcnat out-interface=ether-public
   action=masquerade
1  chain=dstnat in-interface=ether-local protocol=tcp
   dst-port=80 action=redirect to-ports=8080
Jangan lupa mengaktifkan fitur web-proxy, dan men-set port layanan web-proxynya, dan disesuaikan dengan port redirect pada contoh di atas.
CEK: Pastikan semua konfigurasi telah berfungsi baik. Lakukanlah ping (baik dari router maupun dari klien) ke luar network Anda secara bergantian.
Pengaturan IP Address List
Mulai Mikrotik RouterOS versi 2.9, dikenal dengan fitur yang disebut IP Address List. Fitur ini adalah pengelompokan IP Address tertentu dan setiap IP Address tersebut bisa kita namai. Kelompok ini bisa digunakan sebagai parameter dalam mangle, firewall filter, nat, ataupun queue.
Mikrotik Indonesia telah menyediakan daftar IP Address yang diadvertise di OpenIXP dan IIX, yang bisa didownload dengan bebas di URL: http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=nice.rsc
File nice.rsc ini dibuat secara otomatis di server Mikrotik Indonesia setiap jam, dan merupakan data yang telah dioptimalkan untuk menghilangkan duplikasi entri dan tumpang tindih subnet. Saat ini jumlah baris pada script tersebut berkisar 7000 baris.
Contoh isi file nice.rsc :
 
# Script created by: Valens Riyadi @ www.mikrotik.co.id
# Generated at 26 April 2007 05:30:02 WIB ... 431 lines
/ip firewall address-list
add list=nice address="1.2.3.4"
rem [find list=nice]
add list=nice address="125.162.0.0/16"
add list=nice address="125.163.0.0/16"
add list=nice address="152.118.0.0/16"
add list=nice address="125.160.0.0/16"
add list=nice address="125.161.0.0/16"
add list=nice address="125.164.0.0/16"
.
.
dst...
Proses pengambilan file nice.rsc bisa dilakukan langsung dari terminal di RouterOS dengan perintah:
 
/tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc mode=http;
Kemudian, import-lah file tersebut.
 
[admin@MikroTik] > import nice.rsc

Opening script file nice.rsc
Script file loaded and executed successfully
Pastikan bahwa proses import telah berlangsung dengan sukses, dengan mengecek Address-List pada Menu IP - Firewall address list nice
Proses upload ini dapat juga dilakukan secara otomatis jika Anda memiliki pengetahuan scripting. Misalnya Anda membuat shell script pada Linux untuk melakukan download secara otomatis dan mengupload file secara otomatis setiap pk 06.00 pagi. Kemudian Anda tinggal membuat scheduler pada router untuk melakukan import file.
Jika Anda menggunakan RouterOS versi 3.x, proses update juga dapat dilakukan secara otomatis.


Perintah yang perlu dibuat adalah :
 
/system sched add comment=update-nice disabled=no interval=1d name=update-nice-rsc on-event=:if ([:len [/file find name=nice.rsc]] > 0) do={/file remove nice.rsc }; /tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc mode=http;/import nice.rsc start-date=jan/01/1970 start-time=06:00:00
Hati-hati! : Setelah copy paste, pastikan hasil copy paste sama persis. Proses copy paste kadang-kadang menghilangkan beberapa karakter tertentu.
Pengaturan Mangle
Langkah selanjutnya adalah membuat mangle. Kita perlu membuat 1 buah connection mark dan 2 buah packet mark, masing-masing untuk trafik internasional dan lokal.
 
[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

0 chain=prerouting in-interface=ether-local
  dst-address-list=nice
  action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix
  passthrough=yes

1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix
  action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix
  passthrough=no

2 chain=prerouting action=mark-packet
  new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
 
Untuk rule #0, pastikanlah bahwa Anda memilih interface yang mengarah ke client. Untuk chain, kita menggunakan prerouting, dan untuk kedua packet-mark, kita menggunakan passthrough=no.
Jika Anda menggunakan web-proxy internal dan melakukan redirecting trafic, maka Anda membuat 2 buah rule tambahan seperti contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).
 
[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

0 chain=prerouting in-interface=ether-local
  dst-address-list=nice
  action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix
  passthrough=yes

1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix
  action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix
  passthrough=no

2 chain=output connection-mark=conn-iix
  action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix
  passthrough=no

3 chain=prerouting action=mark-packet
  new-packet-mark=packet-intl passthrough=no

4 chain=output action=mark-packet
  new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
Pengaturan Simple Queue
Untuk setiap client, kita harus membuat 2 buah rule simple queue. Pada contoh berikut ini, kita akan melakukan limitasi untuk IP client 192.168.0.2/32, dan kita akan memberikan limitasi iix (up/down) sebesar 64k/256k, dan untuk internasional sebesar (up/down) 32k/128k.
 
[admin@MikroTik]> /queue simple pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 name="client02-iix" target-addresses=192.168.0.2/32
  dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none
  packet-marks=packet-iix direction=both priority=8
  queue=default-small/default-small limit-at=0/0
  max-limit=64000/256000 total-queue=default-small

1 name="client02-intl" target-addresses=192.168.0.2/32
  dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none
  packet-marks=packet-intl direction=both priority=8
  queue=default-small/default-small limit-at=0/0
  max-limit=32000/128000 total-queue=default-small

Pengecekan Akhir
Setelah selesai, lakukanlah pengecekan dengan melakukan akses ke situs lokal maupun ke situs internasional, dan perhatikanlah counter baik pada firewall mangle maupun pada simple queue.
Anda juga dapat mengembangkan queue type menggunakan pcq sehingga trafik pada setiap client dapat tersebar secara merata.




Daftar Riwayat:

Pengertian Bandwidth Lokal Dan Internasional

Posted by : Wisnu Rafika 1 Comment

- Copyright © Welcome To My Simple Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -