Archive for 2017
1.Bandwidth LocalHost
Localhost
merupakan istilah yang digunakan untuk host itu sendiri. Nama localhost
digunakan untuk konfigurasi aplikasi sebelum benar - benar mendapatkan hostname
dari hostmasternya. Bisa disebut juga sebagai perangkat yang digunakan untuk
membangun webserver di komputer kita.
Banyak jenis yang bisa digunakan untuk membangun localhost, diantaranya adalah XAMPP, WAMP, Appserv dan lain sebagainya. dengan adanya aplikasi2 dalam membuat localhost akan memudahkan kita dalam memenej berbagai hal, mulai dari instalasi blog offline dan lain sebagainya.
Localhost merupakan isltilah dalam komputer jaringan yang berarti “komputer ini”. localhost adalah nama standar yang diberikan sebagai alamat loopbcak network interface. localhost selalu menerjemahkan loopback ip address 127.0.0.1 dalam IPv4, atau ::1 dalam IPv6. Localhost digunakan untuk mengantarkan web browser pada HTTP server yang terinstall di komputer lokal. Alamat http://localhost akan menampilkan website lokal pada komputer yang bersangkutan.
Sumber berita dari PC MILD
Jadi, kita membuat komputer kita sebagai localserver, kemudian menghostingkan web kita didalamnya (localhost) untuk dijadikan tempat membangun website sementara dan kemudian dihostingkan secara online ke internet. Dengan menjadikan komputer kita sebagai localserver, kita dapat bekerja secara offline tanpa harus takut menghadapi masalah biaya, waktu, dan kenyamanan.
Banyak jenis yang bisa digunakan untuk membangun localhost, diantaranya adalah XAMPP, WAMP, Appserv dan lain sebagainya. dengan adanya aplikasi2 dalam membuat localhost akan memudahkan kita dalam memenej berbagai hal, mulai dari instalasi blog offline dan lain sebagainya.
Localhost merupakan isltilah dalam komputer jaringan yang berarti “komputer ini”. localhost adalah nama standar yang diberikan sebagai alamat loopbcak network interface. localhost selalu menerjemahkan loopback ip address 127.0.0.1 dalam IPv4, atau ::1 dalam IPv6. Localhost digunakan untuk mengantarkan web browser pada HTTP server yang terinstall di komputer lokal. Alamat http://localhost akan menampilkan website lokal pada komputer yang bersangkutan.
Sumber berita dari PC MILD
Jadi, kita membuat komputer kita sebagai localserver, kemudian menghostingkan web kita didalamnya (localhost) untuk dijadikan tempat membangun website sementara dan kemudian dihostingkan secara online ke internet. Dengan menjadikan komputer kita sebagai localserver, kita dapat bekerja secara offline tanpa harus takut menghadapi masalah biaya, waktu, dan kenyamanan.
Akses pengunjung ke situsweb dari pengguna di
kota-kota Indonesia umumnya lebih cepat dibandingkan bila server berada di
data-center USA (<80ms vs. ±250 ms). akses dari luar indonesia ke server
lokal termasuk lambat, dan bervariasi tergantung mutu bandwidth internasional
yang disediakan oleh data-center. (sekitar 250ms s>Server di Data-Center
Singapura Akses pengunjung ke situsweb dari pengguna di kota-kota Indonesia
lebih cepat dibandingkan bila server berada di data-center USA (rata-rata di
bawah 100ms). Kecepatan akses juga tergantung mutu bandwidth internasional yang
dijual ke pelanggan akses Internet, yang berbeda-beda dari masing-masing ISP di
Indonesia. Akses dari berbagai kota besar di Indonesia cukup cepat (<80 ms).
akses dari kawasan asia-tenggara sangat cepat (<80 asia-timur (<100
amerika-utara cukup (±150 eropah-barat (±200 mendukung bagi website yang
memiliki > =50% pengunjung indonesia. memadai untuk akan didaftarkan di
berbagai search-engine terkenal.
Kekurangan dan keuntungan Bandwidth Local
(+) sangat cepat diakses dari dalam negeri
(Indonesia) sebab routingnya pendek dari client ke server
(+) tidak terpengaruh oleh kondisi konektivitas internasional dari ISP Indonesia yang digunakan pelanggan
(+) tidak terpengaruh oleh kondisi konektivitas internasional dari ISP Indonesia yang digunakan pelanggan
(-) bandwidth internasionalnya relatif
lebih kecil sehingga pengiriman e-mail dengan attachment atau lampiran besar ke
arah mail server di luar seperti Yahoo, Hotmail, Gmail, danyang lain nya
terkadang terdelay beberapa saat
(-) relatif lebih lambat jika diakses dari luar negeri
(-) relatif lebih lambat jika diakses dari luar negeri
2.Bandwidth Internasional
Akses pengunjung ke situsweb dari pengguna di
kota-kota Indonesia umumnya lebih lambat dibandingkan bila server berada di
data-center lokal IIX (sekitar ±250 ms vs. <100ms). Kecepatan akses juga
tergantung mutu bandwidth internasional yang dijual ke pelanggan akses
Internet, yang berbeda-beda dari masing-masing ISP di Indonesia. Akses dari
kawasan Amerika-Utara sangat cepat (±60 ms). Akses dari kawasan Eropah-Barat
cukup cepat (±100 ms). Akses dari kawasan Asia-Timur cukup cepat (±150 ms).
Akses dari kawasan Asia-Tenggara cukup cepat (±200 ms). Akses dari kawasan
lainnya bervariasi, dan rata-rata berkecepatan ±250 ms. Kurang cocok untuk
website yang memiliki hanya atau mayoritas pengunjung lokal Indonesia. Cocok
bagi website yang juga memiliki cukup banyak pengunjung dari luar Indonesia.
Cocok untuk website yang juga menginginkan ranking memadai di berbagai
Search-Engine terkenal (bertujuan SEO).
Kekurangan dan Kelebihan Bandwidth Internasional
(+) dapat diakses dengan cepat dari mana
saja di di luar negeri, karena US adalah jantung dari internet dunia
(+) pengiriman dan penerimaan e-mail sangat lancar sebab routing ke mail server – mail server besar seperti Yahoo, Hotmail, Gmail, dan lainnya yang relatif pendek.
(+) mudah diakses oleh situs crawler seperti Google, Yahoo, Bing, dan yang lain nya.
(-) kecepatan akses dari dalam negeri (Indonesia), lebih lambat dibandingkan dengan server Indonesia (IIX)
(+) pengiriman dan penerimaan e-mail sangat lancar sebab routing ke mail server – mail server besar seperti Yahoo, Hotmail, Gmail, dan lainnya yang relatif pendek.
(+) mudah diakses oleh situs crawler seperti Google, Yahoo, Bing, dan yang lain nya.
(-) kecepatan akses dari dalam negeri (Indonesia), lebih lambat dibandingkan dengan server Indonesia (IIX)
Cara Memisahkan Bandwidth Local Dan Internasional
Artikel
Simple
Queue, Memisah Bandwidth Lokal dan Internasional
Kategori: Fitur & Penggunaan
Selama mengelola Mikrotik Indonesia,
banyak sekali muncul pertanyaan bagaimana cara melakukan pemisahan queue untuk
trafik internet internasional dan trafik ke internet Indonesia (OpenIXP dan
IIX). Di internet sebetulnya sudah ada beberapa website yang menampilkan cara
pemisahan ini, tapi kami akan coba menampilkan kembali sesederhana mungkin
supaya mudah diikuti.
Pada artikel ini, kami mengasumsikan
bahwa:
1.
Router Mikrotik melakukan
Masquerading / src-nat untuk client. Client menggunakan IP privat.
2.
Gateway yang digunakan hanya satu,
baik untuk trafik internasional maupun IIX.
3.
Anda bisa menggunakan web-proxy
internal ataupun tanpa web-proxy. Jika Anda menggunakan web-proxy, maka ada
beberapa tambahan rule yang perlu dilakukan. Perhatikan bagian NAT dan MANGLE
pada contoh di bawah ini.
Jika ada parameter di atas yang
berbeda dengan kondisi Anda di lapangan, maka konfigurasi yang ada di artikel
ini harus Anda modifikasi sesuai dengan konfigurasi network Anda.
Berikut ini adalah diagram network dan asumsi IP Address yang akan digunakan dalam contoh ini.
Untuk mempermudah pemberian contoh,
kami mengupdate nama masing-masing interface sesuai dengan tugasnya
masing-masing.
[admin@MikroTik] > /interface pr
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE
TX-RATE MTU
0 R
ether-public ether 0
0 1500
1 R
ether-local ether 0
0 1500
|
Untuk klien, akan menggunakan blok
IP 192.168.0.0/24, dan IP Address 192.168.0.1 difungsikan sebagai gateway dan
dipasang pada router, interface ether-local. Klien dapat menggunakan IP Address
192.168.0-2 hingga 192.168.0.254 dengan subnet mask 255.255.255.0.
[admin@MikroTik] > /ip ad pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS
NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 202.0.0.1/24
202.0.0.0 202.0.0.255 ether-public
1 192.168.0.1/24
192.168.0.0 192.168.0.255 ether-local
|
Jangan lupa melakukan konfigurasi
DNS server pada router, dan mengaktifkan fitur "allow remote
request".
Karena klien menggunakan IP private,
maka kita harus melakukan fungsi src-nat seperti contoh berikut.
[admin@MikroTik] > /ip fi nat pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=ether-public
action=masquerade
|
Jika Anda menggunakan web-proxy
transparan, Anda perlu menambahkan rule nat redirect, seperti terlihat pada
contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).
[admin@MikroTik] > /ip fi nat pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat
out-interface=ether-public
action=masquerade
1 chain=dstnat
in-interface=ether-local protocol=tcp
dst-port=80
action=redirect to-ports=8080
|
Jangan lupa mengaktifkan fitur
web-proxy, dan men-set port layanan web-proxynya, dan disesuaikan dengan port
redirect pada contoh di atas.
CEK: Pastikan semua konfigurasi
telah berfungsi baik. Lakukanlah ping (baik dari router maupun dari klien) ke
luar network Anda secara bergantian.
Pengaturan IP Address List
Mulai Mikrotik RouterOS versi 2.9,
dikenal dengan fitur yang disebut IP Address List. Fitur ini adalah
pengelompokan IP Address tertentu dan setiap IP Address tersebut bisa kita
namai. Kelompok ini bisa digunakan sebagai parameter dalam mangle, firewall
filter, nat, ataupun queue.
Mikrotik Indonesia telah menyediakan
daftar IP Address yang diadvertise di OpenIXP dan IIX, yang bisa didownload
dengan bebas di URL: http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=nice.rsc
File nice.rsc ini dibuat secara
otomatis di server Mikrotik Indonesia setiap jam, dan merupakan data yang telah
dioptimalkan untuk menghilangkan duplikasi entri dan tumpang tindih subnet.
Saat ini jumlah baris pada script tersebut berkisar 7000 baris.
Contoh isi file nice.rsc :
# Script created by: Valens Riyadi @ www.mikrotik.co.id
# Generated at 26 April 2007 05:30:02 WIB ... 431 lines
/ip firewall address-list
add list=nice address="1.2.3.4"
rem [find list=nice]
add list=nice address="125.162.0.0/16"
add list=nice address="125.163.0.0/16"
add list=nice address="152.118.0.0/16"
add list=nice address="125.160.0.0/16"
add list=nice address="125.161.0.0/16"
add list=nice address="125.164.0.0/16"
.
.
dst...
|
Proses pengambilan file nice.rsc
bisa dilakukan langsung dari terminal di RouterOS dengan perintah:
/tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id
src-path=/download/nice.rsc mode=http;
|
Kemudian, import-lah file tersebut.
[admin@MikroTik] > import nice.rsc
Opening script file nice.rsc
Script file loaded and executed successfully
|
Pastikan bahwa proses import telah
berlangsung dengan sukses, dengan mengecek Address-List pada Menu IP - Firewall
Proses upload ini dapat juga
dilakukan secara otomatis jika Anda memiliki pengetahuan scripting. Misalnya
Anda membuat shell script pada Linux untuk melakukan download secara otomatis
dan mengupload file secara otomatis setiap pk 06.00 pagi. Kemudian Anda tinggal
membuat scheduler pada router untuk melakukan import file.
Jika Anda menggunakan RouterOS versi
3.x, proses update juga dapat dilakukan secara otomatis.
Perintah yang perlu dibuat adalah :
/system sched add comment=�update-nice� disabled=no interval=1d name=�update-nice-rsc� on-event=�:if ([:len [/file find
name=nice.rsc]] > 0) do={/file remove nice.rsc }; /tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id
src-path=/download/nice.rsc mode=http;/import nice.rsc� start-date=jan/01/1970
start-time=06:00:00
|
Hati-hati! : Setelah copy paste,
pastikan hasil copy paste sama persis. Proses copy paste kadang-kadang
menghilangkan beberapa karakter tertentu.
Pengaturan Mangle
Langkah selanjutnya adalah membuat
mangle. Kita perlu membuat 1 buah connection mark dan 2 buah packet mark,
masing-masing untuk trafik internasional dan lokal.
[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=prerouting in-interface=ether-local
dst-address-list=nice
action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix
passthrough=yes
1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix
action=mark-packet
new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no
2 chain=prerouting action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
|
Untuk rule #0, pastikanlah bahwa
Anda memilih interface yang mengarah ke client. Untuk chain, kita menggunakan
prerouting, dan untuk kedua packet-mark, kita menggunakan passthrough=no.
Jika Anda menggunakan web-proxy
internal dan melakukan redirecting trafic, maka Anda membuat 2 buah rule
tambahan seperti contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).
[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=prerouting in-interface=ether-local
dst-address-list=nice
action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix
passthrough=yes
1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix
action=mark-packet
new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no
2 chain=output connection-mark=conn-iix
action=mark-packet
new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no
3 chain=prerouting action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
4 chain=output action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
|
Pengaturan Simple Queue
Untuk setiap client, kita harus
membuat 2 buah rule simple queue. Pada contoh berikut ini, kita akan melakukan
limitasi untuk IP client 192.168.0.2/32, dan kita akan memberikan limitasi iix
(up/down) sebesar 64k/256k, dan untuk internasional sebesar (up/down) 32k/128k.
[admin@MikroTik]> /queue simple pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 name="client02-iix"
target-addresses=192.168.0.2/32
dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none
packet-marks=packet-iix direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0
max-limit=64000/256000 total-queue=default-small
1 name="client02-intl" target-addresses=192.168.0.2/32
dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none
packet-marks=packet-intl direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0
max-limit=32000/128000 total-queue=default-small
|
Pengecekan Akhir
Setelah selesai, lakukanlah
pengecekan dengan melakukan akses ke situs lokal maupun ke situs internasional,
dan perhatikanlah counter baik pada firewall mangle maupun pada simple queue.
Anda juga dapat mengembangkan queue
type menggunakan pcq sehingga trafik pada setiap client dapat tersebar secara
merata.
Daftar Riwayat: